Kapal Jong Java adalah salah satu kapal tradisional yang terkenal dalam sejarah maritim Dunia. Kapal ini merupakan simbol kejayaan maritim masa lalu, terutama pada era Kerajaan Majapahit. Namun, tahukah Anda bahwa keberhasilan kapal ini tidak terlepas dari bahan utama pembuatannya, yaitu kayu berkualitas tinggi? Dalam artikel ini, kita akan mengulas jenis kayu yang digunakan untuk membuat kapal Jong Java serta alasan di balik pemilihannya.
Jenis Kayu yang Digunakan Kapal Jong Java
Kayu Jati: Pilihan Utama untuk Kekuatan dan Keawetan
Keunggulan Kayu Jati
Kayu jati adalah jenis kayu yang paling sering digunakan untuk pembuatan kapal Jong Java. Kayu ini dikenal karena kekuatannya yang luar biasa serta ketahanannya terhadap serangan hama dan cuaca ekstrem. Kayu jati memiliki serat yang rapat dan padat, sehingga memberikan stabilitas struktural yang sangat baik untuk kapal besar seperti Jong Java.
Keawetan dan Tahan Lama
Salah satu alasan utama pemilihan kayu jati adalah keawetannya. Kayu jati mampu bertahan dalam kondisi laut yang keras tanpa mengalami kerusakan signifikan. Selain itu, minyak alami yang terkandung dalam kayu jati memberikan perlindungan tambahan terhadap air laut dan hama. Hal ini menjadikan kayu jati sebagai bahan yang ideal untuk kapal yang sering berlayar dalam jangka waktu lama.
Terlebih kapal Jong Java merupakan kapal yang berasal dari pulau Jawa, sehingga kayu Jati menjadi bahan kayu yang mudah didapat pada masa itu.
Kayu Ulin: Kekuatan dari Kalimantan
Ketahanan Terhadap Air
Kayu ulin, yang juga dikenal sebagai kayu besi, adalah jenis kayu lain yang sering digunakan dalam pembuatan kapal Jong Java. Kayu ini berasal dari Kalimantan dan terkenal karena kekuatannya yang setara dengan besi. Ketahanan kayu ulin terhadap air laut membuatnya sangat cocok untuk konstruksi kapal. Bahkan, kayu ini dikenal tidak mudah lapuk meski terendam air selama bertahun-tahun.
Kekerasan dan Densitas Tinggi
Kayu ulin memiliki densitas yang sangat tinggi, menjadikannya salah satu kayu terkuat yang tersedia. Kekerasan kayu ini memastikan bahwa struktur kapal Jong Java tetap kokoh dan stabil bahkan dalam kondisi pelayaran yang berat. Selain itu, sifatnya yang tahan terhadap serangan rayap dan hama laut menambah nilai lebih bagi kayu ulin dalam pembuatan kapal.
Kayu Bengkirai: Pilihan Lokal yang Handal
Keunggulan Kayu Bengkirai
Kayu bengkirai adalah jenis kayu lokal yang sering digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi, termasuk pembuatan kapal. Kayu bengkirai memiliki kekuatan yang cukup baik dan tahan terhadap serangan hama. Meskipun tidak sekuat kayu jati atau ulin, kayu bengkirai tetap menjadi pilihan yang handal karena ketersediaannya yang melimpah di toko jual kayu bengkirai yang ada disekitar anda.
Namun karena asal kayu ini banyak tersebar di pulau Kalimantan, kecil kemungkinan Kapal Jong Java menggunakan jenis kayu Bengkirai.
Stabilitas Dimensional
Salah satu keunggulan kayu bengkirai adalah stabilitas dimensinya. Kayu ini tidak mudah mengalami penyusutan atau pembengkakan meski terpapar perubahan suhu dan kelembaban. Hal ini sangat penting untuk menjaga integritas struktural kapal, terutama dalam pelayaran jangka panjang.
BACA JUGA : SEJARAH KAPAL JONG JAVA
Proses Pemilihan dan Pengolahan Kayu
Pemilihan Kayu Berkualitas
Proses pembuatan kapal Jong Java dimulai dengan pemilihan kayu berkualitas tinggi. Kayu yang digunakan harus bebas dari cacat dan memiliki sifat mekanis yang sesuai untuk konstruksi kapal. Selain itu, Jenis Kayu Yang Digunakan Kapal Jong Java harus dipilih dengan hati-hati untuk memastikan keawetan dan ketahanannya dalam kondisi laut yang keras.
Pengolahan dan Pengeringan
Setelah kayu dipilih, langkah selanjutnya adalah proses pengolahan dan pengeringan. Kayu harus dikeringkan dengan benar untuk mengurangi kadar airnya dan mencegah penyusutan atau pembengkakan di kemudian hari. Proses pengeringan ini biasanya dilakukan secara alami dengan menjemur kayu di bawah sinar matahari atau menggunakan oven pengering khusus.
Perakitan dan Konstruksi
Setelah kayu siap digunakan, proses perakitan dan konstruksi kapal dimulai. Kayu-kayu tersebut dipotong dan dibentuk sesuai dengan desain kapal Jong Java. Sambungan kayu dilakukan dengan teknik tradisional tanpa menggunakan paku logam, melainkan dengan pasak kayu dan ikatan tali. Hal ini memastikan kekuatan dan fleksibilitas sambungan, serta mencegah korosi yang bisa disebabkan oleh paku logam.
Dilansir dari beberapa sumber mengenai sejarah, kapal Jong Java memiliki lapisan luar yang dibalut oleh lembaran baja, sehingga beberapa negara eropa mengakui kekuatan dari kapal Jong Java ini.
Kapal Jong Java merupakan bukti kejeniusan masyarakat maritim Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk menciptakan kapal yang kuat dan tahan lama. Pemilihan jenis kayu yang tepat seperti kayu jati, ulin, merbau, dan bengkirai adalah faktor kunci dalam keberhasilan kapal ini. Dengan keunggulan masing-masing, kayu-kayu tersebut memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan, kekuatan, dan keawetan kapal Jong Java yang legendaris. Melalui pemilihan Jenis Kayu Yang Digunakan Kapal Jong Java dan proses konstruksi yang cermat, kapal Jong Java tidak hanya menjadi alat transportasi yang handal, tetapi juga simbol kejayaan maritim Indonesia di masa lalu.
Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Djong_(kapal)